AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”
Nama
: Siti Aisah
NPM
: 26211797
Kelas
: 4EB03
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2015
KOMPETISI GLOBAL
Faktor
yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi
internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar,
pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah
internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Pricewaterhouse Coopers
melaporkan bahwa volume penawaran ekuitas lintas batas dalam dolar meningkat
hampir tiga kali lipat antara tahun 1995 dan 1999, dengan jumlah dana lebih
dari AS$500 miliar yang diperoleh selama periode 5 tahun tersebut (penawaran
ini hanya mencakup penjualan surat berharga di luar pasar domestik). Penawaran
internasional atas obligasi, pinjaman sindikasi, dan instrumen utang lainnya
juga tumbuh secara dramatis selama tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk
selama tahun-tahun awal dekade sekarang, yang disebabkan oleh penurunan
aktivitas ekonomi dunia. Meski demikian aktivitas bisnis saat ini sedang
bergerak naik dan kita berharap tren ini terus berlanjut selama sisa dekade ini.
Federasi
pasar modal dunia melaporkan bahwa jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan
sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun di beberapa pasar yang lain
selama masa awal dekade sekarang. Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan volume
perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh
secara besar yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi, yang juga
berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa
perusahaan yang terkait.
Ratusan perusahaan emiten asing telah mancatatkan ekuitasnya pada sejumlah pasar modal di Eropa, Amerika Utara dan Jepang selama bertahun-tahun. Meski demikian jumlah perusahaan asing yang mencatatkan saham pada kebanyakan pasar modal selain Bursa Efek New York dan Nasdaq telah menurun. Hal ini menunjukan bahwa banyak emiten yang mempertanyakan manfaat dari proses pencatatan saham tersebut dan bahwa manfaat untuk pencatatan saham di luar negeri lebih besar apabila dilakukan di Amerika Serikat ketimbang di Negara lain. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
Ratusan perusahaan emiten asing telah mancatatkan ekuitasnya pada sejumlah pasar modal di Eropa, Amerika Utara dan Jepang selama bertahun-tahun. Meski demikian jumlah perusahaan asing yang mencatatkan saham pada kebanyakan pasar modal selain Bursa Efek New York dan Nasdaq telah menurun. Hal ini menunjukan bahwa banyak emiten yang mempertanyakan manfaat dari proses pencatatan saham tersebut dan bahwa manfaat untuk pencatatan saham di luar negeri lebih besar apabila dilakukan di Amerika Serikat ketimbang di Negara lain. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Amerika Utara
Ekonomi
AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990an.
Pada
tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia
dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai
perdagangan saham asing (di luar Bursa Efek London), modal yang diperoleh
perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham
dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Sebagai tambahan,
relatif pentingnya Amerika Utara dalam pasar ekuitas global juga meningkat.
Kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam persentase terhadap total global
berada pada posisi 57,2% pada awal tahun 2000.
Asia
Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara "Macan Asia" mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Meskipun demikian, beberapa krisis keuangan di Asia selama tahun 1990-an menunjukan kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di wilayah ini, dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Beberapa pengeritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Sejumlah perusahaan Asia yang mencatatkan saham dan pelaku pasar terlibat dalam kejahatan terorganisasi, kesapakatan orang dalam dan aktivitas lain yang merugikan para calon investor. Juga beberapa pemerintah negara di Asia secara periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukan intervensi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan manipulasi pasar bukanlah hal yang tidak umum.
Namun demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto di Asia terbilang rendah di bandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Beberapa pasar di Asia seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dsn Hongkong telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.
Eropa Barat
Asia
Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara "Macan Asia" mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Meskipun demikian, beberapa krisis keuangan di Asia selama tahun 1990-an menunjukan kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di wilayah ini, dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Beberapa pengeritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Sejumlah perusahaan Asia yang mencatatkan saham dan pelaku pasar terlibat dalam kejahatan terorganisasi, kesapakatan orang dalam dan aktivitas lain yang merugikan para calon investor. Juga beberapa pemerintah negara di Asia secara periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukan intervensi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan manipulasi pasar bukanlah hal yang tidak umum.
Namun demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto di Asia terbilang rendah di bandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Beberapa pasar di Asia seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dsn Hongkong telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.
Eropa Barat
Eropa
adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi
pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut
menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua
tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa kontinental adalah perubahan perlahan
menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri ekuitas London dan
Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar
milij pemerintah telah membuat pasae ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan
menarik investor noninstitusional, yang hingga akhir-akhir ini tidak terlalu
aktif di Eropa Kontinental. Pada akhirnya, kepercayaan pada pasar modal Eropa
telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa.
Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyak lagi investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar pada bulan Oktober 1987. Lagi pula, kelahiran mata uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan terus berlanjut.
Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyak lagi investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar pada bulan Oktober 1987. Lagi pula, kelahiran mata uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan terus berlanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Frederick
D. S. Choi dan Gary K. Meek. 2005. International Accounting. Penerbit Salemba Empat
Sunardi dan Danang Sunyoto. 2011. Akuntansi Internasional. Penerbit Amara books
Sunardi dan Danang Sunyoto. 2011. Akuntansi Internasional. Penerbit Amara books