RSS

Analisis GCG

SITI AISAH (26211797)
 
PENGARUH GCG TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Latar Belakang :

Dewasa ini perkembangan usaha yang semakin pesat telah banyak mengubah iklim usaha di Indonesia. Saat ini tumbuh beragam perusahan baru yang bergerak diberbagai bidang, sehingga menciptakan persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis. Hal ini yang mengharuskan perusahaan mampu bersaing dalam dunia usaha dan mengikuti perkembangan bisnis yang semakin kompleks untuk dapat bertahan hidup dan berkelanjutan bisnisnya. Oleh karena itu Good Corporate Governance merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan berkelanjutan.
Peran penting Good Corporate Governance sangat dibutuhkan dalam mendirikan sebuah perusahaan, dimana perusahan perlu memiliki suatu sistem tata kelola perusahaan yang baik, yang mampu memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga mereka yakin terhadap perolehan keuntungan dari investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Penerapan Good Corporate Governance memberikan manfaat bagi perusahaan karena semakin dipercaya oleh investor, mitra bisnis dan kreditur, sehingga saham-saham yang dijual akan diburuh oleh investor dan menyebabkan harga saham meningkat (Djatmiko, 2001).
Kepercayaan masyarakat terhadap penerapan Good Corporate Governance dapat meningkatkan akan profesionalisme dan kesejahteraan bagi pemegang saham tanpa mengabaikan kepentingan stakeholder pada minat pasar. Peningkatan minat pasar juga dapat dilihat dengan adanya peningkatan harga saham, kenaikan harga saham terjadi sebagai akibatnya naiknya kepecayaan investor dengan adanya penerapan Good Corporate Governance.
Good Corporate Governance merupakan sutu proses dan struktur yang digunakan oleh pengelola perusahaan untuk meningkatan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya (Sutedi, 2011).
Ada empat Corporate Governance yang sering dipakai dalam berbagai penelitian mengenai Corporate Governance yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan yaitu komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial (Rachmawati, 2007) dalam Susanti (2010).
Terkelolanya perusahaan dengan menerapkan Good Corporate Governance diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai perusahaan yang tercermin dari peningkatan harga saham. Jika kinerja perusahaan dan nilai perusahaan baik maka harga saham perusahaan akan meningkat dan sebaliknya jika kinerja perusahaan dan nilai perusahaan tidak baik maka harga saham perusahaan akan menurun.
Harga saham menurut Jogiyanto (2000:8) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.
Di pasar modal atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktasi, baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain, harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya (Indonesia Stock Exchange, Bursa Efek Indonesia).
Dalam Prespektif manajemen keuangan tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan, yang juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Perusahaan akan berusaha memaksimumkan kekayaan pemegang saham dengan melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan harga saham (Ross., et al, 2009)
Perusahaan memiliki tujuan utama yaitu memaksimalkan kesehjateraan pemegang saham (maximization welth of shareholder). Dengan prinsip ini beberapa perusahaan mengabaikan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan, sehingga memunculkan tekanan publik yang berdampak negatif bagi perusahaan, dan mengakibatkan turunnya harga saham, karena hilangnya kepercayaan investor akibat citra buruk yang ditimbulkan perusahaan. Dampak tersebut dapat menganggu kinerja keuangan perusahaan dan mengakibatkan turunnya harga saham, karena hilangnya kepercayaan investor akibat citra buruk yang ditimbulkan perusahaan. Hal ini telah mengubah pola pikir pelaku bisnis untuk memperhatikan kepentinga lain diluar para shareholder. Dunia usaha menyadari bahwa kelangsungan usaha jangka panjang tidak hanya bergantung pada kekuatan finansial, akan tetapi dibutuhkan suatu sistem yang dapat menjamin pengelolahan perusahaan yang baik dan tepat. Sehingga implementasi Good Corporate Governance merupakan arahan dalam mengimplementasikan kebijakan bisnis suatu perusahaan berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas, independensi, kesetaraan dan kewajaran (Mutamimah.,et al, 2011).


Metode Penelitian:


1.  Objek penelitian

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau sesuatu yang mempunyai kriteria khusus tertentu yang akan di teliti. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-2013.
Sample adalah bagian dari populasi yang mempunyai kriteria khusus dan dianggap bisa mewakili populasi. Pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, artinya sample dipilih dengan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria sample yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.    Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013 sesuai dengan tanggal penyampaian laporan keuangan.
2.    Perusahaan manufaktur mempublikasikan laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013.
3.    Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan penerapan Good Corporate Governance dalam laporan tahunan maupun laporan keuangan pada tahun 2011-2013.
 

2.      Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan (annual report) periode (2011-2013) yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Daftar harga saham perushaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan (closing price) bulanan periode 2011-2013 yang diperoleh dari yahoo.finance.com. 
3.        Variabel
Variable-variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variable dependen dan empat variable independen, yaitu:
a.    Variabel Terikat (Dependen Variabel)
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham (Y). Pengukuran dari harga saham ini yaitu harga penutupan saham (closing price) bulanan yang di peroleh dari periode 2011-2013.
b.    Variabel Bebas (Independen Variabel)
1.      Komite Audit (X1)
Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dan bertugas untuk membantu dewan komisaris dan sedikitnya terdiri dari tiga orang. Komite audit diukur dengan menghitung anggota komite audit yang dimiliki perusahaan. Komite Audit dapat dirumuskan sebagai berikut:

      KA=Jumlah KOmite Audit Perusahaan



2.        Komisaris Independen (X2)
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafilisiasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (Tjager, 2004:171). Variable ini diukur dengan jumlah komisaris yang berasal dari pihak independen dibagi dengan jumlah keseluruhan dewan komisaris suatu perusahaan. Dewan komisaris independen dapat dirumuskan sebagai berikut (Carningsih, 2009)



 KI =  ∑komisaris independen / ∑komisaris perusahaan X 100%
 
3.        Kepemilikan Institusional (X3)
Kepemilikan institusional adalah persentase kepemilikan saham oleh institusi / perusahaan lain dari seluruh lembar saham perusahaan yang beredar. Dalam penelitian ini diukur dengan jumlah saham yang dimiliki intitusi/perusahaan lain dibagi dengan seluruh lembar saham yang beredar. Kepemilikan institusional dapat dirumuskan sebagai berikut (Darwis, 2012):

       INST = saham pihak institusi / ∑ saham beredar x 100%

4.        Kepemilikan Manajerial (X4)
Kepemilikan manajerial adalah persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris). Variable ini diukur dengan jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen dibagi dengan jumlah saham beredar. Kepemilikan manajerial dapat dirumuskan sebagai berikut

  MNJRL= ∑ saham pihak manajemen / saham beredar X 100%

Hasil Penelitian :

Kesimpulan 
Berdasarkan data yang diolah, analisis dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa Komite Audit tidak berpengaruh terhadap harga saham.

2.    Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap harga saham.

3.    Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap harga saham.
4.    Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap harga saham.
5.    Hasil uji statistik f menunjukkan bahwa Komite audit, Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial secara bersamaan berpengaruh terhadap harga saham. 



Pendapat / Saran

            Saran saya sebagai pembaca dari jurnal skripsi penelitian ini sebagai berikut:
1. untuk penelitian selanjutnya seharusnya dapat menggunakan sampel yang lebih besar sehingga hasil yang diperoleh lebih meyakinkan.
2. Pada penelitian selanjutnya, periode penelitian sebaiknya lebih dari 2 tahun agar hasil penelitian lebih akurat dan dapat memprediksi hasil penelitian untuk jangka panjang. Selain itu agar dapat diketahui ada tidaknya peningkatan kesadaran perusahaan di Indonesia akan penerapan good corporate governance, serta untuk mengetahui perhatian masyarakat dan para pemegang saham.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan variabel-variabel baru yang diidentifikasi sebagai variable mekanisme corporate governance dan rasio keuangan lainnya.

 sumber :

Mutia Azila. 2015. Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Skripsi. Universitas Gunadarma.